2025年1月5日,台灣移工聯盟(MENT)及印尼移工團體SEBIMA(台灣生產製造工會籌備會)、GANAS(印尼勞工團結組織)等齊聚在勞動部門口,揭露大量中小企業中移工面臨的糟糕處境。多位工廠移工現身說法,講述自己在工廠中遭遇職業災害後卻無法獲得公正對待。在場團體一致訴求勞動部加強對中小企業的專案勞動檢查,主動要求這些存在安全風險的工廠進行安全設備升級。此外,現行勞動檢查流於表面形式,迫切需要以勞工視角改革職災認定及檢查制度,允許申訴移工或授權團體參與勞動檢查才能真正保障移工權利。
4D行業健康風險,全都推給移工承擔
目前台灣有47萬製造業移工,而他們大多聚集於台灣人不願從事的所謂4D行業(Dangerous, Difficult, Dirty, Demeaning,危險、困難、骯髒、低賤工作)。或者,即使在有大量本地勞工的工廠中,有危險、重勞力的分工也往往被推給移工承擔,大量的健康與安全風險逐漸在此過程中向移工轉移。移工不僅成為台灣工業的基石,還承擔了工業末端職業災害的風險,包括有毒化學物質、機械事故以及長期重複負重勞動對身心健康的侵害。
目前,製造業中移工最多的前五大行業,除了電子零組件製造業因為移工佔比人數較低,作為特例以外,其他移工人數佔比較高的行業,其失能傷害頻率和失能傷害嚴重率都超過製造業平均水平(下表)。顯見,移工聚集、佔比高的行業其實都是高風險行業。
行業名(移工人數) | 該行業移工人數佔比 | 失能傷害頻率 | 失能傷害嚴重率 | |
1 | 金屬製品製造業(11.4萬人) | 28.5% | 2.29 | 127 |
2 | 電子零組件製造業(7.1萬人) | 10.9% | 0.83 | 24 |
3 | 機械設備製造業(4.3萬人) | 16.3% | 1.57 | 58 |
4 | 食品及飼品製造業(3.8萬人) | 21.1% | 3.27 | 397 |
5 | 塑膠製品製造業(3.1萬人) | 20.8% | 2.32 | 427 |
全製造業平均 | 14.9% | 1.53 | 108 |
根據勞動部2019年數據,本國籍勞工千人失能率為0.14,而移工竟高達0.489,為本國籍工人的3.49倍。如此誇張的差異也更表明,移工所處的工作環境,其勞動條件之惡劣程度遠甚於本地勞工。此外,我們更需要留意的是,許多移工工作的是50人以下的小型企業,根據《職業安全衛生法施行細則》,這些企業並不需要職業災害統計資料,報請勞動檢查機構備查。許多小型企業的工人事實上常常遭遇職業災害,卻大多採取私下賠錢了事的方式解決,並未通報職業災害統計,更導致大量黑數。而移工在其中更成為黑數中的黑數。在這些小型企業,究竟每年有多少移工在工作現場遭受傷害,目前並沒有足夠真實的統計結果。
隱形職災難認定,移工受苦黑數多
過往常被提及的職業災害,多數是化學物質中毒、墜落跌倒、割傷夾傷等明顯且易於辨識的傷害。然而,另一類隱形職業災害卻同樣嚴重卻未被重視,它們包括骨骼肌肉疾病,以及各種因長期工作累積而產生的慢性職業病。
印尼移工Anas的故事揭露了這種隱形災害的真實面貌。他於11年前來台,受僱於立欣工業股份有限公司,負責生產橡膠輪胎等產品。2021年8月,他在搬抬重物時遭遇急性下背拉傷,自此以後的三年中,他幾乎每隔1-2個月就因背痛無法下床,嘗試過止痛藥、復健和民俗療法,但病情毫無好轉。2024年3月,他被確診為腰椎間盤突出,並接受手術治療,手術後需半年以上的修養時間。然而,雇主拒不承認這是職業災害或職業病,甚至在他術後僅三個月、仍在休養中時,非法將他解僱。即使Anas獲得醫師的職災診斷,雇主依然拒絕支付包括資遣費、醫療費和工資在內的任何賠償。
Anas的經歷既是典型的,也是相對「幸運」的。典型在於,金屬和橡膠等傳統行業中,長期的重複性負重作業十分常見,這樣的作業模式導致腰椎間盤突出等肌肉骨骼疾病成為工人常見的健康問題。除Anas外,許多在類似工廠工作的移工也長期飽受背痛折磨,但多數人只能依賴民俗療法暫時緩解。當職災發生時,這類中小企業的雇主往往採取否認和拒絕的態度,要麼逼迫移工回國,要麼試圖以私下賠償草草了事。在大多數情況下,工人無處求助,最終只能默默返回家鄉療傷。
而Anas的「幸運」在於,他的病情得以被認定為職災,這是因為他長期在同一工作地點持續作業,證明了疾病與工作環境的直接關聯。然而,對更多移工來說,這是一條極為困難的道路。以另一位移工Sutar為例,他同樣患有椎間盤突出,曾從事五份不同的中小企業工作。但因為他曾在更換雇主過程中暫停工作,導致因缺乏連續性無法被認定為連續工作,最終申請職業病認定失敗。這種案例極其普遍,移工的勞動現實常受定期契約限制,每隔三年常被迫轉換工廠,即使他們希望長期穩定工作,也可能因12年移工工作年限的限制而被迫中斷。
正因如此,大量移工在遭遇職業傷害時,往往被忽視成為職災的「黑數」,更不用說那些認定門檻更高、程序更繁複的職業病了。在台灣,移工成功申請職業病診斷的案例極為罕見,這並非因移工免於職業病的風險,而是因為制度性障礙將他們排除於職業病認定體系之外。不合理的定期契約和年限限制,構成了對移工的制度性歧視,讓他們在勞動中受害,卻在制度中消失。
專案勞檢中小企業,必須加入勞工視角
我們強烈主張,移工比例高的行業,尤其是中小企業,必須立即接受專案勞動檢查,以迫使企業升級安全設備,確保工人的職業安全。勞動部轄下各單位雖已針對中小企業安全設施改善投入大量補助,但現場的工人卻感受不到任何實質的改變。問題根本不在於資源短缺,而是企業主基於無利可圖的考量,不願申請補助,也不願進行必要的安全升級。我們要求勞動部以更積極、更主動的方式介入,指導並推動中小企業完成職業安全升級。
現行的勞動檢查,雖然是改善職場安全的重要工具,卻過於流於形式化,重點僅放在書面資料和表面規範,缺乏真正從工人視角出發的實地調查與執行力。這種表面化的檢查,無法揭示隱藏的職災風險,更無法讓外界得知移工在職場上所遭遇的各種不公平對待。
移工親身揭露,為了應付政府檢查,有些工廠裝設的抽風機和平時敞開的門簾,在檢查期間才會全力運作和平閉。而在日常作業中,這些設備為了節省成本幾乎形同虛設,抽風機僅開啟10%,門簾長時間敞開,無法保障工人的健康。這些針對勞動檢查的表面應對策略,早已在各工廠成為慣常操作,只有工人能清楚地知道現場真實狀況和每個製程的潛在風險。然而,現行檢查制度僅著眼於書面資料,不但忽略實際工作場景,更拒絕讓提出申訴的工人參與檢查程序。在移工比例高的企業,這樣的漏洞更讓問題層層隱藏,無從揭發。
我們訴求:
- 立即推動專案勞檢: 勞動部應針對移工比例高的中小企業進行專案勞動檢查,主動介入並全面輔導企業進行職安升級,檢查結果應公開報告統計。
- 檢查透明化: 勞動檢查應允許申訴工人以及委任團體、律師陪同,確保檢查過程公開透明,杜絕舞弊。
- 召開專門會議: 勞動部應立刻召集職業安全衛生署及各地勞檢處,針對移工職場安全問題進行協調會議,制定具體解決方案。
主辦單位:台灣移工聯盟(MENT):天主教會新竹教區移民及移工服務中心、天主教明愛會、平安基金會勞工關懷中心、海星國際服務中心、天主教希望職工中心 、桃園市家庭看護工職業工會、台灣國際勞工協會、台灣照顧勞動產業工會
新聞聯絡人:台灣國際勞工協會 Kevin 0908501362
附錄:發言稿
印尼勞工 Anas 發言稿
Slamat pagi semuanya Saya anas seorang pekerja migran asal Indonesia. Saya telah bekerja di Taiwan selama 11 tahun.
Dan saya juga bekerja di perusahaan menengah sperti PMI lain nya.
Di sini saya Ingin sedikit bercerita tentang kasus yang saya alami.
Dimana saya bekerja di bagian yg berbeda dengan bagian lainnya, kebanyakan di bagian saya bekerja dng tenaga yg penuh ekstra seperti berdiri , mengangkat beban yang sangat berat.
Dan itu saya lakukan terus menerus, mulai pagi sampai malam. Bahkan di awal saya datang di tahun 2012 saya bekerja mulai pagi sampai jam 11 malam dan saptu Minggu kerja wajib.
-dan Perbedaan bagian saya dengan bagian yang lainnya yaitu:
-bagian lain kalau mau mengganti cetakan harus menggunakan proklip/mobil
-di bagian lain juga pekerjaannya berbeda
• kalau di bagian saya cetakan nya ber macam-macam, ada yang beratnya 20kg sampai 80kg
• dan di bagian saya di kerjakan secara manual Tampa alat bantu proklip.
Di karenakan saya sering mengangkat beban yg berat dan manual selama 11 tahun akhirnya saya mengalami sakit pinggang di saat saya mengangkat cetakan besi, pada kejadian itu saya melapor ke majikan dan saya di bawa berobat ke tempat tradisional stelah itu saya istrahat kerja selama 1 Minggu, di karenakan pinggang saya masih sakit yg sangat parah
Setelah satu Minggu saya merasa membaik dan saya melanjutkan untuk bekerja dan setelah saya bekerja saya masih menahan sakit , bahkan setiap 3 atau 4 bulan sekali saya akan libur selama 7 sampai 10 hari di karenakan sakit yg tidak bisa di tahan, bahkan kalau sakit saya susah untuk berjalan,berdiri bahkan untuk tidur sakit. Dan rasa sakit ini saya rasakan selama kurang lebih 4 tahun.
Setelah tahun 2024 bulan 3 saya tidak bisa lagi menahan rasa sakitnya, dan saya ber konsultasi ke sala satu klinik dan saya di buatkan surat rujukan ke rumah saki besar.
Setelah saya sampai di rumah sakit besar saya di rongsen dan di diagnosa syaraf kejepit dan pergeseran tulang. Dan akhirnya dokter mengharuskan saya operasi pencakokan tulang, karna kalau tidak di operasi sakitnya tidak bisa sembuh .
Tetapi aneh nya majikan saya tidak mau mengklaim penyakit saya di sebabkan kecelakaan kerja dan saya membayar sendiri biaya operasi dan pada akhirnya setelah 2 bulan masa pemulihan saya di PHK dan majikan enggan memberikan saya pesangon dan ganti rugi
Harapan saya setelah masa mediasi berhasil dan saya di akui sebagai penyakit akibat kerja. Saya akan mendapatkan pesangon dan ganti rugi ,tetapi perjalanan kasus saya sangatlah rumit karna kurang nya perhatian dari pemerintah dan kurang perlindungan bagi saya utk mendapatkan hak-hak saya.sayajuga berharap pemerintah Taiwan dapat mendengar suara saya dan teman-teman dan berhenti memperlakukan kami seperti robot dan membuang kami ketika kami sudah tua, sakit, atau tidak mampu bekerja. Kita adalah manusia, dan kesehatan adalah segalanya bagi kita. Di mana pun kita bekerja, selama penyakit ini disebabkan oleh pekerjaan, seluruh masa kerja harus dihitung, dan penyakit tersebut juga harus diakui sebagai penyakit akibat kerja.
早安大家好,我是Anas,一名來自印尼的移工,已經在台灣工作了11年。我曾在一家中型企業工作,就像其他許多印尼移工一樣。今天我想和大家分享我所經歷的一些事情。
我工作的部門和其他部門不同,我的部門需要非常大的體力,經常需要站立和搬運非常重的物品。這些工作幾乎是從早到晚不停進行的。在我2012年剛到台灣的時候,我每天工作從早上開始一直到晚上11點,周六和周日也必須上班。
我的部門和其他部門的差異在於:
• 其他部門如果需要更換模具時可以使用升降機或推車。
• 其他部門的工作性質也有所不同。
• 而我的部門中,模具種類繁多,重量從20公斤到80公斤不等,並且我們需要完全依靠手工搬運,沒有任何輔助工具。
由於我長期在沒有輔助工具的情況下搬運重物,持續了11年,我的腰部開始出現問題。某次在搬運鐵製模具時,我感到腰部劇烈疼痛,隨即向雇主報告。雇主帶我去接受傳統療法,並讓我休息了一周。但即使稍微康復後,我再次投入工作時仍然感到疼痛,甚至每隔三到四個月就必須請假7到10天,因為疼痛讓我無法忍受。疼痛嚴重到讓我無法走路、站立,甚至連躺下都非常痛苦,這種情況大約持續了四年。
直到2024年3月,我無法再忍受疼痛,於是前往診所就診。醫生為我開具轉診單送至大醫院。在大醫院進行X光檢查後,診斷結果顯示我是神經受壓以及脊椎移位。醫生建議我進行骨移植手術,因為如果不動手術,疼痛無法根治。
然而,令人難以理解的是,我的雇主拒絕承認這是工傷,並且要求我自行承擔手術費用。在經歷了兩個月的恢復期後,我被解雇,雇主甚至拒絕支付遣散費和賠償金。
我希望在調解成功後,我的病痛能被認定為工傷,並獲得遣散費和賠償金。但這個過程非常艱難,因為缺乏政府的關注和對我應有權利的保障。我也希望台灣政府能聽到我們的聲音,不要再把我們當作機器人,在我們年老、患病或無法工作的時候隨意丟棄。我們是人類,健康對我們至關重要。不論我們在哪裡工作,只要是由工作引起的疾病,就應該計算整個工齡,並將該疾病認定為工傷。
印尼勞工 Sutar 發言稿
Saya seorang pekerja migran asal Indonesia. Saya telah bekerja di Taiwan selama 8 tahun. Sebelum datang ke Taiwan untuk bekerja, saya bekerja sebagai sopir truk di Indonesia selama kurang lebih 5 tahun. Setelah datang ke Taiwan, seperti kebanyakan pekerja migran Indonesia, saya bekerja di perusahaan kecil dan menengah melakukan pekerjaan berat yang membutuhkan banyak tenaga kerja untuk berpindah. Saat bekerja di Taiwan, saya mempunyai lima pekerjaan yang masing-masing sangat berat dan berat. Saya harus mengangkat beban minimal 2-3 ton setiap hari. Karena saya telah lama melakukan banyak pekerjaan menahan beban, tulang belakang pinggang saya mulai terasa sakit pada bulan September 2022.
Saya pergi ke dokter di klinik dekat perusahaan dengan majikan saya, karena saya adalah satu-satunya karyawan di seluruh pabrik, dan bos sedang terburu-buru Untuk mengirimkan barang, saya tidak punya pilihan selain menahan rasa sakit dan bekerja lembur. Saya bekerja seperti ini hingga Juni 2023.
Saya ditemani oleh staf HMISC ke rumah sakit untuk pemeriksaan. Diagnosisnya adalah herniasi diskus intervertebralis, dan saya juga menjalani pemeriksaan penyakit akibat kerja. Namun, karena saya baru bekerja di Taiwan selama 7 tahun waktu itu, dibutuhkan waktu minimal 8-10 tahun untuk diakui sebagai penyakit akibat kerja. Lima tahun saya bekerja sebagai sopir truk besar di Indonesia tidak termasuk dalam perhitungan oleh Biro Asuransi Tenaga Kerja pada saat pergantian pekerjaan. Oleh karena itu, walaupun saya menderita herniated diskus akibat mengangkat benda berat dalam jumlah besar dalam waktu yang lama, namun tetap tidak dianggap sebagai sakit akibat kerja
Saya sangat kesakitan hingga tidak bisa berdiri. Dokter meminta saya untuk beristirahat dan memakai penyangga untuk melindungi tulang belakang saya selama tiga bulan. Karena majikan saya tidak mengizinkan saya beristirahat, saya tidak punya pilihan selain memberhentikan saya kontrak dengan majikan saya dan berhenti bekerja selama lebih dari lima bulan. Namun karena tekanan finansial untuk menghidupi keluarga, saya tidak punya pilihan selain terus bekerja. Tulang belakang pinggang saya masih sakit, setelah bekerja dalam waktu yang lama. Saya hanya bisa melakukan senam gunakan handuk setiap hari sebelum dan sesudah bekerja untuk mengurangi sakit pada tulang belakang .
Saya berharap suatu hari penyakit saya akan diakui sebagai penyakit akibat kerja. Saya juga berharap pemerintah Taiwan dapat mendengar suara kami dan berhenti memperlakukan kami seperti robot dan membuang kami ketika kami sudah tua, sakit, atau tidak mampu bekerja. Kita adalah manusia, dan kesehatan adalah segalanya bagi kita. Di mana pun kita bekerja, selama penyakit ini disebabkan oleh pekerjaan, seluruh masa kerja harus dihitung, dan penyakit tersebut juga harus diakui sebagai penyakit akibat kerja.
我是來自印尼的一名移工,已經在台灣工作了8年。來台灣工作之前,我在印尼當了大約5年的卡車司機。來到台灣後,就像大多數印尼移工一樣,我在一家中小型企業工作,進行需要大量體力的繁重勞動。在台灣工作期間,我換了五份工作,每一份工作都極其繁重,每天至少需要搬運2至3噸的重物。
由於長期承受沉重的勞動負荷,我的腰椎在2022年9月開始出現疼痛的症狀。我和雇主一起到公司附近的診所就診。然而,由於我是整個工廠唯一的員工,老闆急著出貨,我別無選擇,只能忍著疼痛加班工作。這種狀況持續到2023年6月。
後來,HMISC的工作人員陪同我前往醫院檢查,診斷結果為椎間盤突出,並進行了職業病檢查。然而,由於我當時在台灣僅工作了7年,而認定職業病需要至少8至10年的工作時間,因此,雖然我的椎間盤突出是長期搬運重物造成的,但仍未被視為職業病。此外,我在印尼當卡車司機的五年工作經歷,並未被勞保局納入計算範圍。
我的病痛讓我無法站立。醫生要求我休息三個月,並佩戴支具來保護脊椎。但由於雇主不允許我休息,我不得不中止與雇主的合同,並停止工作超過五個月。然而,因為要養家糊口的經濟壓力,我最終不得不繼續工作。長時間工作後,我的腰椎仍然疼痛,每天只能在工作前後利用毛巾進行簡單的伸展運動來緩解疼痛。
我希望有一天我的疾病能被認定為職業病。我也希望台灣政府能聽到我們的聲音,不要再把我們當作機器人,在我們年老、患病或無法工作的時候就隨意丟棄。我們是人類,健康對我們來說至關重要。不論我們在哪裡工作,只要是因工作引發的疾病,所有的工齡都應被計算在內,這些疾病也應被認定為職業病。
印尼勞工 Muchsin 發言稿
Saya Muchsin ingin berbagi pengalaman bagaimana saya diperlakukan tidak adil oleh agensi dan juga perusahaan dulu saya bekerja.
Saya mengalami kecelakaan ditempat kerja,kaki saya terluka parah dan harus dioperasi berkali kali.Saya harus terapy untuk pemulihan dengan waktu yang lama.
Tapi ketika masa perawatan 8 bulan,agensi tidak bantu saya untuk dapatkan kompensasi gaji dan hak lainnya.
Ketika mau operasi yang kedua agensi memaksa saya untuk tanda tangan bahwa semua adalah tanggungjawab saya sendiri.Perawatan medis,akomodasi dan makanan.Jika saya tidak mau tanda tangan maka saya tidak jadi operasi dan deportasi.
Sehingga dengan terpaksa saya tanda tangan dan selesai operasi saya akan dikirim ke panti jompo tetapi harus biaya sendiri.Sedangkan semua itu butuh biaya besar dan saya putuskan untuk pulang ke mess.
Kondisi saya yang belum bisa jalan dan harus survive sendiri karena saya tidak bisa bergerak dan tidak ada yang menjaga saya.Agensi benar benar menelantarkan saya
Kemudian saya lapor ke organisasi yang aktif bantu sesama pekerja migran.Dari situ saya bisa ditampung di Shelter NGO.Dan diperebutkan hak saya dan ada tempat untuk saya tinggal sambil terapy
Total terapy saya sudah 80 X!
Namun sangat disayangkan walau saya belum bisa berjalan seperti semula sebelum kecelakaan saya tidak dapat asuransi dengan alasan bukan kehilangan dan fungsi anggota tubuh
Sedangkan untuk mendapatkan pekerjaan kembali juga sangat tidak mudah karena riwayat kecelakaan saya bukan hal ringan.Calon majikan pasti berpikir pada dampak pekerjaan saya.
Dari kasus saya ini saya sangat berharap kepada pemerintah taiwan untuk lebih memperhatikan dan mengupayakan perbaikan kebijakan yang selama ini belum maksimal.
我是Muchsin,今天想分享一下我如何在過去的工作中受到不公平對待,來自仲介和公司的不公。
我曾在工作場所發生意外,腿部嚴重受傷,不得不接受多次手術。我還需要經過長時間的復健治療來恢復。然而,在8個月的治療期間,仲介並沒有協助我爭取薪資補償及其他權益。
當我準備進行第二次手術時,仲介強迫我簽署一份文件,表示所有費用都需由我自己承擔,包括醫療費用、住宿及餐飲費用。如果我拒絕簽署,他們便威脅我無法進行手術,還會將我遣返回國。
迫於無奈,我只好簽了字。手術結束後,仲介安排我到養老院,但所有費用都需自理。然而這些費用非常昂貴,因此我決定回到宿舍生活。
由於我的身體狀況還無法行走,我只能自己努力撐下去。在行動不便且無人照顧的情況下,仲介完全遺棄了我。
後來,我向一個專門幫助移工的組織求助。他們接納了我,並將我安排到NGO的庇護所,同時協助我爭取應得的權利。在庇護期間,我也能繼續進行復健治療。至今,我已經接受了80次復健治療!
然而,令人遺憾的是,雖然我的腿部狀況仍未恢復到意外前的狀態,但我無法獲得保險賠償,理由是我的肢體功能並未完全喪失。
此外,要重新找到工作也非常困難,因為我的意外受傷記錄對於未來的雇主來說是一個負擔,他們會擔心這對工作能力的影響。
透過我的經歷,我真心希望台灣政府能更加關注並努力改善現行政策,因為這些政策尚未完全保障我們移工的權益。